budaya dan saya

Kamis, 09 Februari 2012

      Hari ini tiba-tiba ingin menulis. saya tergugah manakala mendengar seorang teman berbagi pengalaman dalam menulis. sebuah petuah berharga saya terima yakni ketika anda sudah mulai menulis jangan pernah berhenti. berhenti sejenak boleh saja artinya kita memilki cara masing-masing mengatasi problem kejenuhan dalam menulis. Akan tetapi berhenti dan berlama-lama justru menjadi penyakit dan kita pun menjadi tidak berkembang. oleh karena itu saya memutuskan untuk mulai berpena-ria lagi. Banyak ide dan pemikiran dalam kepala kita yang tak kalah kualitas-nya dengan para pemikir sohor. akan tetapi perbedaan kita dengan mereka ialah soal ketekunan. Semua Kita pasti akan menghadapi problem jenuh, bosan, lelah dan mentok dalam menulis. yang membedakan kita dengan penulis ulung ialah mereka tahu bagaimana menyiasati seabrek persoalan dalam tersebut.
        Ini kesekian kali saya mencoba menulis sesuatu. kali ini topik yang ingin saya bagikan ialah mengenai budaya. beberapa pengertian budaya lebih menekankan unsur manusia dalam penciptaan tradisi. Di situ dikatakan Budaya muncul sebagai hasil dari relasi dan korelasi manusia sebagai makluk sosial. Diawali perjumpaan antar individu kemudian membentuk suatu komunitas bersama, lalu berlanjut pada penetapan aturan dan ketentuan yang sering disebut sebagai norma atau nilai sosial. Secara administratif dapat diterjemahkan sebagai pembentukan suatu komunitas kecil yang terdiri dari beberapa hunian, kemudian membentuk suatu kampung, lalu berkembang menjadi sebuah desa, kecamatan, dan akhirnya menjelma menjadi sebuah kota. 
        Akan tetapi ada pandangan lain yang meyakini awal suatu tradisi ialah karena perjumpaan manusia dengan alam dlam hal ini dengan lingkuangan tempat dia lahir dan berkembang. bagi manusia alam merupakan tempat  yang menyediakan segala sesuatu kebutuhan untuk bertahan hidup. leluhur kita meyakini keberadaan alam dalam kehidupan manusia sangatlah penting. bahkan fenomena alam  kala itu dipahami sebagi  perwujudan unsur Yang Maha Tinggi sehingga harus dihormati dan dijaga. urgentitas alam dan pandangan teologis mencipatakan suatu tatanan nilai sosial yang harus menjadi pedoman dan panduan dalam hidup bersama. 
         tanah tempat kita berpijak merupakan bukti nyata rekam jejak asal-usul keluarga dan identitas sosial kita. menjaga alam merupaka bukti seberapa dalam kita memaknai nilai dan tradisi yang diwariskan leluhur. ketika kita kurang melihat nilai dabalik budaya sama halnya kita telah menanggalkan identatitas dan eksistensi kita sebagai manusia yang berbudaya.
BACA SELANJUTNYA - budaya dan saya